Friendster...



semua berawal ketika persahabatan yg berjalan selama 17 tahun harus putus karena salah paham...

Usahaku slama ini sia2, jujur saja dari dulu aku ingin bisa berdamai dengannya, tapi semua sikap dan usaha ku untuk berdamai slalu dipandang dingin olehnya. Jika semua bertanya kapan kita berdamai? tanya saja pada rumput yang bergoyang.
Dan pagi ini, Risa kembali menyiapkan segala persiapa dan kesiapannya kesekolah. "Tugas, catatan, contekan, kosmetik, dan lainnya sudah siap, tinggal mental buat usaha hari ini." ucapnya seraya mengingatkan apa yang harus dibawanya termasukmental usahanya untuk berbaikan dengan sahabat baiknya.
17 persahabatannya slama ini putus gara2 salah paham, tapi sudahlah, cukup dengan usaha dan niat untuk berbaikan semoga semua dapat kembali.

Sesampainya disekolah, tanpa sengaja Risa berpapasan dengan sahabat lamanya (atau bisa dibilang "mantan" sahabatnya). "hai Dita" Risa sengaja menyapanya terlebih dahulu, namun percuma. Jangankan dijawab, dipandangpun tidak. Risa hanya dapat bersabar melihat sikap Amandita, sahabat lamanya.
Dan bell pun berbunyi, semua kembali pada rutinitas sehari-harinya disekolah yang jarang libur ini.

Jam pelajaran pertama, guru matematika yang dibawakan oleh Bapak Anwar terselingin oleh kehadiran Guru Pembina sekolah Citra Harapan.
"Maaf semua, ibu cuma mau mengingatkan, buat semua panitia acara pensi minggu depan diharapkan kumpul habis
 pelajaran ini, dan minggu ini sekolah kita bakal ngadain acara kerja bakti bersih-bersih lingkungan sekolah, ibu harap semua datang tepat waktu." Spontan kelas yang tadinya tenang berubah ricuh.
Pak Anwar mencoba menenangkan anak-anak didiknya. Kemudian kelas kembali berjalan apa adanya.
------------
"seriusan?"
"serius, dita jadi ketua perwakilan kelasnya buat acara kerja bakti nanti, jadi kamu ikutan datang dunk?"
"ya datang dunk, kalau ada Dita kenapa engga." Jawab Risa pada temannya.
------------